Rembang – Sebanyak 3 wilayah Kecamatan di Rembang ditetapkan sebagai wilayah rawan bencana pada musim penghujan, tahun ini. Hal itu berdasarkan pemetaan wilayah oleh Pemkab Rembang.
Ketiga wilayah tersebut diantaranya Kecamatan Sluke, Sale, dan Pancur. Kerawanan bencana yang paling tinggi dalam pemetaan tersebut adalah bencana tanah longsor.
“Tapi InsyaAllah kalau melihat kondisi kemarau ini, panasnya tidak terlalu tinggi. Sehingga keretakannya tidak kelihatan. Biasanya kalau kemaraunya panjang, tanah retaknya kelihatan. Jika hujan ini bahaya,” kata Bupati Rembang Abdul Hafidz usai apel siaga bencana di kantor Bupati Rembang, Jumat (29/10/2021).
Hafidz menyebut, atas pemetaan itu, pihaknya melalui instansi terkait, mendirikan posko siaga bencana. Posko kemudian akan difokuskan di ketiga wilayah Kecamatan rawan bencana tersebut.
Baca juga : Bisa Dicontoh Nih! ‘Kartu Dusun Tasiun’, Persatukan Warga Lewat Film
Selain posko siaga, sejumlah peralatan siaga bencana pun juga telah disiapkan. Bahkan ikut dipamerkan dalam apel siaga bencana tersebut.
Ada satu peralatan yang terlihat asing, yakni semacam pelampung berbentu seperti kapal dan dilengkapi perangkat elektroniknya.
Kepala unit Perawatan dan Perbaikan kapal Satpolair Polres Rembang, Aipda Edy Darnanto menuturkan alat tersebut adalah pelampung modern. Alat penolong bencana modern dari luar negerri menggunakan remote kontrol dengan jangkauan kendali hingga 500 meter.
“Pelampung ini kita lepas ke air. Biasanya di laut. Jadi, tidak dari Kapal kita buang. Kita tolong korban. Pada saat korban masih dalam keadaan sadar. Maka, kita tidak perlu pakai lagi penolong yang dalam keadaan sadar. Tapi kita buang ke laut, kita arahkan dengan remote kontrol. Ini baru menuju korban. Korban naik dalam keadaan sadar. Kita tarik ke kapal,” katanya.
Edy menyebutkan kapasitas itu pelampung bisa digunakan untuk 2 orang. Sehingga kalau korban pingsan, pelampung membutuhkan 1 orang untuk membantu menaikkan sampai ke tempat evakuasi.
Pelampung bertenaga tenaga baterai yang dimiliki tim penanganan bencana itu saat ini ada 2 unit. Alat tersebut merupakan bantuan dari Mabes Polri.
(mar/ars)