REMBANG, katakutip.com – KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen, menjadi sosok ulama yang dikenal berjiwa patriotisme. Dari setiap dakwahnya, Mbah Moen selalu menekankan tentang nasionalisme.
Mbah Moen lahir pada tanggal 6 Agustus 1928. Wafat pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2019, tepat di usia 90 tahun. Mbah Moen wafat saat sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah dan dimakamkan di Ma`lla Makkah, Saudi Arabia.
Wafatnya (haul) tokoh ulama kharismatik pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu Sarang Kabupaten Rembang ini akan segera diperingati malam nanti di kompleks Ponpes asuhannya itu.
Baca juga: Besok Haul Mbah Moen Sarang, Terbatas untuk 11 Ribu Pelawat
Dikutip dari laman mtsalanwarsarang.sch.id, dari pernikahannya dengan nyai Hj Fatimah dan nyai Hj Masthiāah, Almaghfurlah KH Maimun Zubair dikaruniai 9 putra dan puteri.
1. KH Abdullah Ubab
2. KH Muhamad Najih
3. KH Majid Kamil (Almarhum)
4. KH Abdul Ghofur
5. KH Abdur Rouf
6. KH Ahmad Wafi
7. Nyai Hj Rodliyatul Ghorro
8. KH Taj Yasin
9. KH Muhamad Idror
Semua putra putrinya menimba ilmu agama di berbagai pondok pesantren di dalam dan luar negeri untuk memperdalam ilmu agama.
Sementara Mbah Moen, semasa hidupnya, selain berguru kepada ulama-ulama di Lirboyo Kediri Jawa Timur Mbah Moen juga berguru kepada ulama di Makkah.
Di antaranya adalah Sayyid Alawi al-Maliki, Syekh al-lmam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly.
(mar/ars)