Baznas Salurkan Rp 1,3 Miliar untuk 3 Ribu Warga Rembang

Pemberangkatan secara simbolis penyaluran zakat, infaq dan sodaqoh Baznas Rembang oleh Bupati dan Wakil Bupati Rembang. (Arif Syaefudin - katakutip.com)

REMBANG, katakutip.com – Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS ) Kabupaten Rembang menyalurkan hasil pengumpulan zakat, infaq dan sodakoh dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Rembang senilai Rp 1,32 miliar.

Disalurkan kepada sebanyak 3.100 warga Kabupaten Rembang yang masuk dalam golongan fakir miskin, yatim piatu, marbot masjid, hingga guru madin yang tersebar di 14 kecamatan se Kabupaten Rembang.

Mustahik di ambil dari masing-masing Desa sebanyak 10 orang dikalikan 294 Desa/Kelurahan totalnya 2.940 mustahik dan sisanya di ambilkan dari lingkungan kantor BAZNAS.

Adapun kriteria/Asnaf yang menerima bantuan ada 4 kriteria yang pertama fakir miskin, kedua yatim/piatu, ketiga marbot masjid, keempat guru madin.

Baca juga: Bupati Rembang Pasang Target Zakat PNS Tahun Ini Tembus Rp 8 Miliar

Jika ditotal keseluruhan fakir  miskin 1.470 orang, yatim/piatu 588 orang, marbot masjid 294 orang, guru madin 588 orang.

Adapun bantuan yang akan mereka terima adalah uang tunai sebesar Rp. 250.000 dan paket sembako senilai Rp. 200.000. Khusus yatim/piatu uang tunainya Rp. 200.000 dan paket sembakonya senilai Rp. 200.000.

“Saya berharap UPZ- UPZ ini bisa meningkatkan yang diberikan. Kalau jumlahnya kita hitung 7000, karena pegawai pemerintah itu jumlahnya 6000an, kita bicara Rp.100 ribu saja , minimal kita dapat Rp.8,4 milyar dalam setahun, saat ini masih Rp.4,1 milyar,” ucap Bupati Rembang Abdul Hafidz dalam seremoni penyaluran zakat di kantor Baznas Rembang, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: 2023, Baznas Rembang Pasang Target Perolehan Rp 12 Miliar

Hafidz menyebut, pengelolaan zakat oleh Baznas ini disalurkan untuk beberapa jenis bantuan. Meliputi untuk pendidikan, produktifitas ekonomi warga tidak mampu, kemanusiaan, sosial dan kesehatan , sehingga kebermanfaatannya zakat ini sangat tinggi dan tepat.

“Zakat Itu sudah diperintahkan oleh agama, yang kuat membantu yang lemah. Kalau bicara zakat pasti disitu ada sholat, berdampingan terus, jangan sholatnya iya tapi zakatnya tidak,” pungkasnya.

(ars/ars)