Kepala SD Negeri 2 Pulo, Selamet mengaku sudah berulang kali melaporkan kerusakan bangunan sekolah naungannya itu kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Namun, hingga kini tak ada kejelasan tindakan.
“Untuk pengukuran sudah 2 kali dilakukan, kemudian setelah saya konfirmasi kembali ke dinas terkait itu ditangani oleh Kementerian PUPR. Alasannya kerusakannya terlalu berat, mungkin anggarannya terlalu besar,” kata dia ditemui katakutip.com, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Jateng Bikin SMK ‘Semi Boarding’, Salah Satunya SMK di Rembang
Ia menyebut, saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan 100 persen tatap muka. Terpaksa murid dan guru menggunakan bangunan, meski setiap detik dihantui rasa was-was, takut bangunan ambruk sewaktu-waktu.
“Semuanya merasa was-was, jelas itu. Karena merasa khawatir kalau sewaktu-waktu terutama pada saat hujan di kantor gentingnya jatuh atau temboknya tambah retak, jagi khawatir,” bebernya.
(mmn/ars)
