Begini Modus (F), Ibu Muda yang Gelar Arisan Diduga Bodong di Rembang

Salah seorang korban menunjukkan foto terduga pelaku (F). (Muhammad Minan - katakutip.com)

REMBANG, katakutip.com – Seorang ibu muda berinisial F, warga Desa Sumberjo Kecamatan kota Rembang, dilaporkan ke pihak kepolisian dengan dugaan kasus penyelenggaraan arisan dan investasi bodong.

Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Hery Dwi Utomo menjelaskan, berdasarkan keterangan para korban, rata-rata mereka merasa tergiur dengan yang ditawarkan oleh terlapor F.

“Pelapor mengaku tergiur karena diiming-imingi arisan ataupun investasi oleh terlapor F, dengan dijanjikan akan ada keuntungannya,” papar Hery kepada katakutip.com, Selasa (2/6/2022).

Hery menyebut, para korban mengaku mendapat penawaran itu melalui media sosial, rata-rata WhatsApp.

Baca juga : Tambah Lagi Korban Arisan Bodong (F) yang Melapor, Total Kerugian Rp 1 Miliar

“Antara para pelapor dengan terlapor ini rata-rata tidak saling mengenal akrab. Hanya berkomunikasi via sosmed,” jelasnya.

Terlapor F, kata Hery, memiliki arisan dan investasi yang diduga bodong. Arisan yang didalangi oleh terlapor F memiliki sistem berjenjang.

“Misal dalam arisan tersebut get Rp 100 juta. Ada 10 anggota dengan tempo 10 bulan misal. Jika arisan normal harusnya bayarnya Rp 1 juta per bulan ditambah biaya admin paling seberapa. Tapi ini, untuk anggota yang mau dapat lebih awal arisannya, harus bayarnya lebih besar. Sampai yang terakhir, bayarnya makin sedikit,” kata Hery.

Baca juga : 80 Orang Jadi Anggota Arisan ‘Bodong’ (F), Ibu Muda yang Dipolisikan di Rembang

Sementara dalam hal investasi yang dilakoni terlapor F, Hery menyebut, sistemnya lebih menyerupai jual beli arisan.

“Dari arisan tadi, di tengah perjalanan akan ada yang tidak sanggup meneruskan, sehingga, ada yang menjual arisan itu. Kemudian dibeli lah oleh orang lain. Tapi, misal ada yang sudah asok 5 kali, senilai Rp 7 juta, ini dijual bisa sampai Rp 10 juta. Tawarannya ya investasi itu,” paparnya.

“Dari kedua jenis ini lah, terlapor F disebut-sebut oleh para pelapor ingkar. Yang harusnya sudah dapat, tapi ternyata gak segera dibayarkan,” pungkasnya.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Keberadaan terlapor F sendiri hingga kini masih jadi misteri pasca ia dilaporkan.

(mar/ars)