Belasan Difabel di Rembang Dilatih Menjahit

Pelatihan menjahit yang diikuti oleh anggota DMKR (Disabilitas Multi Karya Rembang). (Muhammad Minan - katakutip.com)

Rembang – 12 orang penyandang disabilitas yang tergabung dalam lembaga DMKR (Disabilitas Multi Karya Rembang) mengikuti pelatihan menjahit di Rumah Tumbuh Khodijah, Rembang, Selasa (1/3/2022).

Pelatihan yang diinisiasi oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) PLTU Rembang itu mendatangkan mentor dari Rembang Fashion Community (RFC).

Bidang Umum CSR Pemberdayaan Masyarakat PT PJB PLTU Rembang, Edi Saputro menyampaikan, lembaga DMKR merupakan kelompok binaan dari PT PJB PLTU Rembang sejak tahun 2018.

“Kini mereka diberi pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam hal ini menjahit,” katanya.

“Karena memang basicnya mereka sudah menjahit, cuma ada anggota yang belum bisa model seperti jasko, celana, atau dress. Makanya permintaan setelah assessment di bulan Februari kemarin kita dapatkan jenis-jenis produk yang diinginkan anggota yang basicnya menjahit,” lanjutnya.

Edi menambahkan, pelatihan tersebut berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 28 Februari – 3 Maret 2022. Selain program pelatihan menjahit, PT PJB PLTU Rembang juga memberikan pelatihan unit usaha jual jasa dan bidang UMKM dari lembaga DMKR.

Sementara itu, Ketua lembaga DMKR, Rudi Yulianto mengaku sangat senang dengan pelatihan peningkatan keterampilan menjahit yang diperolehnya. Ia beralasan selama ini anggota DMKR memang bisa menjahit namun tidak semua model bisa ditangani.

“Temen-temen yang belum tahu untuk pola-pola dasar yang baru atau yang sudah lama pun mungkin ada beberapa yang seperti jasko belum pernah buat. Dengan ini kita bisa melakukan hal-hal yang sulit menjadi mudah serta bisa dikerjakan untuk disabilitas yang lain,” terangnya.

“Kami berharap, pelatihan peningkatan keterampilan seperti itu bisa diberikan secara berkelanjutan. Dengan tujuan keterampilan yang dimiliki oleh anggota DMKR bisa semakin berkembang dalam pengerjaannya,” pungkasnya.

(mmn/ars)