BIN Daerah Jateng Kembali Sasar Vaksinasi Anak di Rembang

Foto : Pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun oleh BIN Daerah Jateng di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sulang, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang. (Muhammad Minan - katakutip.com)

Rembang – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah kembali menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sulang, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang.

Kegiatan ini digelar untuk mengamankan para siswa selama kegiatan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM.

Kepala BIN Daerah Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto mengatakan, vaksinasi massal anak atau pelajar usia 6-11 tahun dan masyarakat terus digencarkan BIN Daerah Jateng di 12 wilayah kabupaten di Jawa Tengah dengan target peserta vaksin sebanyak 16 ribu dosis.

“Adapun lokasi vaksinasi meliputi, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Rembang, Pati, Demak, Grobogan, Kendal, Brebes, Pemalang, Banyumas, Wonosobo dan Kota Magelang,” kata Kepala BIN Daerah Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto dalam keterangan press rilis, Kamis (10/2/2022).

Dalam vaksinasi ini, lanjut Sondi menggunakan jenis vaksin Sinovac yang telah mendapatkan izin dari BPOM untuk dipergunakan bagi anak atau pelajar usia 6-11 tahun.

Baca juga : Usai Sasar Lansia, Kini Anak SD yang Jadi Target

Sementara untuk vaksinasi masyarakat secara door to door (DTD) serta vaksinasi booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

“Pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dengan target 10.000 dosis, sedangkan vaksinasi booster dengan target 3.500 orang tervaksinasi,” terangnya.

Kepala SDN 1 Sulang, Mohamad Syakir menerangkan, pelaksanaan vaksinasi anak atau pelajar usia 6 sampai 11 tahun ini diikuti 1000 siswa gabungan dari pelajar TK dan SD se Kecamatan Sulang.

“Vaksinasi ini diikuti seluruh siswa TK dan SD di Kecamatan Sulang, mulai dari pelajar usia 6 sampai 11 tahun. Kami berharap dengan adanya pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun ini dapat mencegah para siswa dan siswi terhindar dari paparan virus COVID-19 dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan normal kembali sampai 100 persen,” pungkasnya.

(mmn/ars)