Bocah di Pati Diduga Dibully Teman Sekolah, Hingga Pendarahan Dalam Kepala

Ilustrasi. (Istimewa)

Pati – Seorang anak berinisial MMY (13) diduga menjadi korban perundungan oleh teman-teman sekolahnya hingga mengalami luka parah.

MMY merupakan siswa Kelas VIII salah satu MTs di wilayah Kecamatan Pucakwangi, Pati.

MMY saat ini mengalami pendarahan dalam di bagian kepala sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Ibunda MMY, Suwarni (32) mengatakan, anaknya menjadi korban penganiayaan sekira sepekan lalu, tepatnya pada Minggu (24/10/2021).

Ketika itu anaknya berada di sekolah untuk mengikuti suatu kegiatan. Anaknya kemudian pulang ke rumah dengan berjalan sempoyongan sambil mengeluhkan sakit kepala.

Ketika ditanyai, MMY mengaku dipukul oleh tiga orang kakak kelasnya yang berinisial H, F, dan S. Menurut korban, para pelaku kerap memalak (meminta uang) dan melakukan kekerasan fisik kepada siswa lain.

“Tak lama kemudian anak saya pingsan selama dua jam. Karena khawatir, kami langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah discan kepala, ternyata ada pendarahan dalam pada bagian kepala,” terang dia.

Baca juga : Viral di TikTok, Anak Aniaya Neneknya di Pati

Suwarni kemudian melaporkan hal ini kepada pihak sekolah. Namun, menurut dia, jawaban dari kepala sekolah kurang memuaskan. Pihak sekolah menganggap kejadian ini sekadar kenakalan remaja biasa.

“Anak saya masih belum pulih. Dia seperti linglung dan agak kehilangan ingatan. Menyebut angka satu sampai sepuluh saja tidak lancar. Saya menuntut keadilan untuk anak saya. Saya tidak tahu para pelaku disanksi atau tidak. Sebab saya belum pernah diundang mediasi,” kata Suwarni.

Sementara Lasno, Kepala MTs tempat korban sekolah, mengatakan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Tanpa kehadiran keluarga korban, ia mengaku telah mengumpulkan para pelaku dan saksi untuk dimintai keterangan.

Dia juga meminta keluarga pelaku ikut membiayai pengobatan korban.Pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pelaku agar kasus serupa tak terjadi lagi.

Ia memang membenarkan terjadinya pemukulan. Namun menurutnya kejadian itu hanya keisengan dari para pelaku dengan tindak pemukulan ringan.

Dia meminta keluarga korban tidak membesar-besarkan masalah ini. Pihaknya juga telah memberi santunan Rp 2,4 juta untuk biaya pengobatan.

(ozm/ars)