Kepala Desa Pelemsari, Kecamatan Sumber, Maspin menyebut tradisi itu sudah ada sejak nenek moyang dahulu. Dilakukan secara turun temurun oleh warga sampai sekarang.
“Ini merupakan rasa syukur kepada tuhan yang maha Esa bahwa warga Desa Pelemsari selama satu tahun hasil pertaniannya melimpah dan warganya sehat semua tanpa ada aral yang menimpa,” kata dia kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Meriahnya Tradisi Legenanan, Kirab Budaya Desa di Pekalongan untuk Ruwat Desa
Salah seorang warga, Juremi, mengaku sudah mengikuti tradisi tawur nasi sejak usianya masih SD hingga kini sudah memiliki anak.
“Ini tradisi sudah sejak lama, dan diikuti seluruh pemuda yang ada di Desa Pelemsari. Karena ini merupakan bentuk suka cita, selesai tawur ya justru kita bercanda karena suka, tak ada emosi atau bahkan dendam,” paparnya.
(mar/ars)