Di Rembang, Perusahaan Wajib Libatkan Difabel Sebagai Karyawan

Saat ditanya tentang kemampuan, menurut pria yang akrab disapa Dipta itu mereka cukup kompeten. Jika mereka tuna rungu dan wicara cuma sedikit butuh cara berkomunikasi yang berbeda.

“Bagi perusahaan lain yang mungkin belum membuka kesempatan untuk teman- teman disabilitas bisa ditambah untuk slot- slot untuk difabel yang sesuai kompetensi dan kebutuhan perusahaan, ” imbuhnya.

Baca juga: Dana Cukai Tembakau Disebut Bakal Sentuh Difabel di Rembang

Kepala Dinperinnaker Kabupaten Rembang, Dwi Martopo mengatakan pihaknya sudah memberikan pelatihan keterampilan kepada para penyandang disabilitas. Harapannya mereka bisa menjadi berdaya dan dapat berwirausaha.

Baca juga: Belasan Difabel di Rembang Dilatih Menjahit

“Kita sudah meningkatkan keterampilan temen-temen disabilitas saya berharap nanti bapak ibu yang hadir mau memborong karya temen yang sudah dibuat dan dipajang di stand,” ujarnya sembari menunjuk barang- barang kerajinan karya penyandang disabilitas yang dipamerkan di sekitar lokasi acara.

Bupati Rembang Abdul Hafidz saat menyerahkan hadiah sepeda kepada salah satu siswa SLB Lasem
Bupati Rembang Abdul Hafidz saat menyerahkan hadiah sepeda kepada salah satu siswa SLB Lasem
Peringatan HDI ini juga menghadirkan tiga organisasi itu yakni Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Disabilitas Multi Karya Rembang (DMKR), dan Layanan Inklusi Disabilitas (Lidi).

(red)

Exit mobile version