2. Bukan Tawuran, Tapi Pengeroyokan
Peristiwa tersebut terjadi antara personal dengan kelompok. Sehingga hal tersebut, kata Ali, tergolong sebagai tindak pengeroyokan.
“Jadi bukan tawuran, melainkan pengeroyokan. Korban satu orang, dikeroyok oleh sekitar 7 orang. Antara korban dan para pelaku ini beda SMP,” papar Kapolsek Pancur Iptu Ali Nurmukit.
3. Dipicu Kesalah Pahaman
Kapolsek Pancur Iptu Ali Nurmukit menyebut, dugaan yang menjadi pemicu pengeroyokan tersebut adalah faktor fisik korban.
“Korban memiliki fisik yang mohon maaf, matanya agak besar. Sehinga dikira oleh para pelaku ini sedang melototin mereka. Padahal bukan. Murni kesalah pahaman sebenarnya,” papar Ali dikonfirmasi katakutip.com, Senin (8/8/2022).
4. Sempat Dimediasi Namun Gagal
Atas kejadian itu, pihak kepolisian telah turun tangan bermaksud untuk memediasi antara korban dan pelaku. Hanya saja, pihak korban tidak menerimakan hal tersebut sehingga melakukan pelaporan kepada Polres Rembang.
“Sudah sempat kita mediasi, namun tidak berhasil. Kasus dilaporkan ke unit PPA Sat Reskrim Polres Rembang. Saat ini ditangani di sana,” terang Ali.
(mar/ars)