Gaibnya Minyak Goreng, Stok Melimpah Tapi Harga Lama, Murah Namun Tiada

Salah seorang pedagang di pasar Kota Rembang, Endang Siti Qoriah. (Muhammad Minan - katakutip.com)

Rembang – Penyesuaian harga minyak goreng di Kabupaten Rembang hingga saat ini masih belum terjadi secara merata di pasaran. Tak hanya pembeli, penjual pun dibuat bingung atas kondisi ini.

Pemerintah pusat menerapkan kebijakan penyetaraan harga minyak goreng senilai Rp 14 ribu per liter, mulai tanggal 18 Januari kemarin. Namun, nyaris dua pekan penerapan kebijakan itu, belum sepenuhnya terjadi, khususnya di Rembang.

Pedagang di pasar tradisional di Rembang, mengakui harga minyak goreng hingga saat ini masih menggunakan harga jual lama. Yakni Rp 20 ribu per liter.

Para pedagang mengaku terpaksa masih menjual diatas harga yang telah ditetapkan pemerintah untuk menghabiskan stok minyak goreng yang lama.

“Kalau minyak goreng di pasar masih seperti dulu, ini harga lama belum bisa turun. Kalau minyak bimoli harganya Rp. 39 ribu untuk dua liter. Kalau yang 1 liter Rp. 20 ribu,” kata Salah seorang pedagang di pasar Kota Rembang, Endang Siti Qoriah kepada katakutip.com, kemarin.

Baca juga : Tak Jadi Dilarang Peredarannya, Minyak Curah Justru Bikin Pusing

Pedagang lain, Aldi Sutanto mengaku, pasca pemerintah menerapkan satu harga minyak goreng sebesar Rp 14 ribu per liter di sejumlah ritel modern omzet penjualannya menurun hingga 60 persen.

“Kami belum bisa menerapkan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu per liternya, ini saja sepi pembeli bahkan omzet pendapatan perhari menurun 60 persen,” bebernya.

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan subsidi, karena jika tidak para pedagang akan rugi besar jika menjual minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liternya,” lanjutnya.

Berdasarkan pantauan katakutip.com, sejumlah toko modern di wilayah Rembang justru mengakui kehabisan stok minyak goreng. Padahal, harga di sejumlah toko modern tersebut telah tercantum sesuai dengan kebijakan terbaru, yakni Rp 14 ribu per liter.

“Harganya memang sudah turun sesuai sosialisasi dari Pemerintah kemarin. Ini tapi stoknya habis,” akusalah seorang petugas toko modern di Rembang.

(mmn/mar)