Muchtar mengakui, sistem pendidikan dengan mengekspresikan emosi memang tidak tepat diterapkan. Ia pun memberikan himbauan keras usai insiden tersebut.
“Model pendidikan seperti ini memang tidak tepat. Artinya, kita sebagai tenaga pendidik setidaknya bisa memberikan pendekatan yang lebih humanis. Meskipun, sang murid terbilang sulit dikendalikan,” paparnya.
Baca juga: Duduk Perkara Guru Tendang Murid Madrasah di Sedan Rembang
Adapun insiden tersebut mulai mencuat ke publik pada hari Rabu (28/9) lalu. Video rekaman aksi sang guru yang melampiaskan emosinya kepada murid tersebut, tersebar di media sosial Facebook.
“Saat itu memang kondisi kelas saat pelajaran Sejarah sangat ramai, tidak tertib begitu,” pungkasnya.
(ars/ars)