Jateng  

Jelang Idul Adha, 5 Pasar Hewan di Boyolali Justru Ditutup

5 pasar hewan di Boyolali ditutup. (M Arifin - katakutip.com)

BOYOLALI, katakutip.com – Sebanyak 5 unit pasar hewan yang berada di wilayah Kabupaten Boyolali, Jateng, ditutup. Penutupan ini dilakukan tepat sepekan jelang hari raya Idul Adha 1443 H, 10 Juli 2022 mendatang.

Kelima pasar hewan di Kabupaten Boyolali yang akan ditutup yakni Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Purworejo di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel.

Penutupan 5 pasar hewan ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 500.1/KPTS/PK.300/M/06/2022 tentang penetapan daerah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca juga: Curhatan Peternak Jelang Idul Adha: Tak Terjual ke Pembeli, Justru ke Jagal

“Ada pelarangan pasar hewan dibuka kecuali telah memenuhi persyaratan persyaratan teknis. Sehingga tadi arahan Bapak Bupati pasar ditutup kembali sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).

Disinggung mengenai penanganan sapi jelang Hari Raya Iduladha, pihaknya telah menerbitkan Sertifikat Veteriner atau Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang tersebar di 10 titik.

Rata-rata setiap hari ada 10 hingga 20 SKKH yang diterbitkan oleh Disnakkan Kabupaten Boyolali untuk memenuhi permintaan mengecekan kesehatan sapi jelang Iduladha.

Baca juga: Punya Trik Penyembuhan, Peternak Ini Sengaja Kulak Sapi PMK

“Kepada seluruh masyarakat terutama dari penyelenggara kurban ini bisa menaati seluruh ketentuan yang ada yaitu dengan pengendalian penyebaran PMK,” imbaunya.

Terpisah, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan, program vaksinasi hewan ternak sudah dijalankan oleh para peternak. Pada vaksinasi tahap pertama, sapi-sapi di Kecamatan Selo dan Andong telah mendapatkan vaskinasi agar terhindar dari PMK.

“Vaksinasi yang sudah yang kita lakukan di Kecamatan Selo dan Andong. Berikutnya kita disarankan untuk dipetakan difokuskan sehingga langkah ke depan akan lebih efektif sesuai dengan jumlah vaksin yang kita terima. Langkah berikutnya pengobatan bagi hewan ternak yang sakit,” kata Said.

(mar/ars)