Kaesang Datang ke Rembang, Ngopi Bareng Para Petani Hutan

REMBANG, katakutip.com – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep berkunjung ke Kabupaten Rembang, Minggu (117/12/2023).

Kedatangannya yang merupakan inisiasi Komunitas Semut Ireng Rembang itu untuk ngopi bareng para petani hutan di Kabupaten Rembang. Kaesang pun mengaku secara pribadi ingin bertemu dengan para petani untuk mendengarkan aspirasi secara langsung.

Pembina Rejo Semut Ireng Harsono menyebut ngopi bareng membahas tentang problematika yang dialami petani hutan.

Di antaranya program Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) Perhutanan Sosial dan masalah pupuk. Termasuk perpres 28 tahun 2023 tentang Perencanaan terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.

“Ada diskriminasi masyarakat petani hutan meskipun ada perpres 28, tapi implementasi di lapangan penerjemahan pihak terkait tidak serius untuk memberikan pupuk bersubsidi kepada petani hutan. Petani masih merasa termarjinalkan,” pungkas Harsono.

Kaesang Pangarep yang didampingi istrinya Erina Gudono berdialog dengan petani. Para petani mengeluhkan beberapa problema yang dialami.

Salah satunya problem yang dialami petani bernama Umi. Dia mengeluhkan persoalan pupuk bersubsidi yang dalam distribusinya tidak merata. Kaesang pun menjawab bahwa hak petani atas pupuk harus terpenuhi.

“Kalau komunitas ada datanya komplit, KTP nya semua ada harus punya hak untuk pupuk subsidi,” terang Kaesang.

Petani lainnya juga mempersoalkan akses jalan yang memprihatinkan. Petani juga mendesak pemerintah agar segera menerbitkan SK perhutanan sosial. Ada juga petani yang mengharapkan bantuan program agroforesty berupa bibit buah.

“Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora memiliki potensi wisata. Alamnya mendukung, konsep Desa Gandu salah satu desa wisata kabupaten Blora. Mewujudkan itu, KTH kami merencanakan jangka dekat yaitu penanaman pohon buah. Akses jalan ke desa Gandu perlu diperhatikan,” jelas petani Agus.

Kaesang menawarkan beberapa solusi diantaranya kerjasama dengan pihak ketiga. Dia juga berupaya menyambungkan dengan pihak terkait untuk menjawab permasalahan para petani.

“Saya akan mengupayakan dengan dinas terkait, dengan pertanian, dengan LHK, ATR/BPR. Sehingga tidak ada konflik lain. Pokoknya kami mencoba pecahkan masalah itu satu persatu,” pungkasnya.

(ars/ars)