Kena PHP Pencairan Deposit, Pimpinan BMT ‘H’ Rembang Dipolisikan

BMT Rembang
Sejumlah nasabah BMT 'H' mengadu ke Polres Rembang, kemarin. (Arif Syaefudin - katakutip.com)

REMBANG, katakutip.com – Sejumlah nasabah salah satu Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal wat Tamwil (BMT) mengaku kesulitan mencairkan uang tabungan dan deposito milik mereka.

Para nasabah BMT ‘H’ itu kemudian mengadu kepada pihak kepolisian resor Rembang pada Rabu (22/11/2023). Mereka melaporkan pimpinan BMT yang beralamat di Jalan Pemuda itu, atas dugaan penipuan dan atau penggelapan.

Puji Handayani, salah satu nasabah BMT ‘H’ mengaku selalu kena PHP saat hendak mencairkan bunga deposit sejak Mei 2023 sampai sekarang.

Baca juga: Gelapkan Dana Hingga Rp 2 Miliar, Eks Direktur Salimna Dibui

Puji menjelaskan, ia mempunyai simpanan deposito di BMT H sebesar Rp 265 juta sejak Mei 2023. Ia mengaku sudah mendapat cairan bunga bagi hasil sebanyak lima kali, namun yang ke-6 kalinya ini macet.

“Baru enam bulan, ini mau ambil jasa (bunga bagi hasil) tidak bisa, baru lima kali (cair). Dulu lancar-lancar saja,” ucapnya.

“Tanggal 22 Mei saya deposito, jatuh tempo satu tahun, baru enam bulan ini. Kan ada yang enam bulan jatuh temponya, tapi saya satu tahun, tapi kan bunganya lebih banyak. Rp 1,5 juta (per bulan) janjinya,” lanjutnya.

Baca juga: Potret Eks Sekcam Sulang Jadi Tersangka Kasus Proyek Fiktif Pengadaan Kandang Kambing

Puji mengakui, berulang kali ia bermaksud meminta haknya tersebut. Namun, tak kunjung ada kejelasan.

“Ambil jasa (Bunga bagi hasil) saja tidak bisa, apalagi pokoknya. Janjinya juga belum pasti. Kalau bisa uang bisa kembali, nggak papa uang bagi hasil nggak dikasih, yang penting uang pokok kembali,” paparnya.

Nasabah lainnya, Rukati mengaku memiliki total tabungan senilai Rp 6 juta. Namun sudah ia cairkan Rp 2 juta, sehingga tabungannya di BMT itu masih tersisa Rp 4 juta.

Dia juga bermaksud mencairkan uang tabungannya itu namun tak kunjung bisa dicairkan. Hingga Rukati merasa dirinya selalu dilempar tanggung jawab oleh BMT.

Baca juga: Ibu Muda di Rembang Jadi Tersangka Investasi Bodong Miliaran Rupiah, Akui untuk Bayar Pinjol

“Saya bukan deposito tapi nabung biasa di pasar di kantor cabangnya. Ada empat juta. Kemarin enam juta, diambil dua juta. (Mengambil tabungan) Di kantor cabangnya sudah berkali-kali, tidak ada solusi. Saya berinisiatif datang ke kantor pusatnya tapi satpamnya bilang nyuruh di cabangnya,” ujar Rokati.

“Namanya orang nabung sedikit-sedikit kan. (Nasabah) Orang-orang pasar itu juga sama saja pada bilang tidak bisa ngambil,” sambungnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Rembang AKP Heri Dwi Utomo menyebut pihaknya perlu melakukan pendalaman terlebih dahulu atas pelaporan tersebut.

(ars/ars)