Melihat Cio Ko, Tradisi Rebutan Sembako di Klenteng Tertua di Pulau Jawa

Tradisi berusia 600 tahun, Cio Ko klenteng tertua di Pulau Jawa. (Ayu Lestari - katakutip.com)

Sebelum akhirnya pintu klenteng ditutup kembali, hingga akhirnya arwah-arwah tersebut kembali pulang ke alam baka.

“Arwah yang tidak kerumah itu dikasih makan. Warga Tionghoa meyakini saat pintu dibuka, arwah itu datang disuruh makan. Setelah itu, satu bulan lagi pintu sudah tutup terus arwah kembali ke alamnya. Kita yakin bahwa arwah-arwah itu masih ada,” jelasnya.

Kedatangan para arwah ini lah yang kemudian disambut dengan suka cita warga. Suka cita tersebut disimbolkan dengan disediakan sembako oleh pengurus Klenteng dan dijadikan rebutan oleh warga.

Baca juga: Meriah – Sakral Tradisi Larung Sesaji, Sambut Syawalan di Rembang

Isi sembako mulai dari minyak, mie instan, dan makanan ringan lainnya. Namun sebelum isi sembako itu diperebutkan, Warga Tionghoa bersembah yang terlebih dahulu untuk mengirim doa.

Warga setempat, Maisaroh menyebut sembahyang rebutan ini sudah menjadi tradisi lama dari Warga Tionghoa.

“Kalau tahun-tahun sebelumya (saat pandemi COVID-19) itu tetap ada. Cuma caranya tidak rebutan, tapi di bagi-bagi dari rumah satu ke rumah yang lain,” jelasnya.

(ayl/ars)

Exit mobile version