Dalam kirab kali ini, Bupati Kudus menyumbangkan satu ekor kerbau jenis bule. Selain itu, keris yang tersimpan di Pendopo Kudus juga diikutsertakan dalam kirab.
Hartopo menyebut, hal itu merupakan bentuk kolaborasi pemerintah bersama masyarakat menyambut kirab buka luwur. Nampak pula seluruh Camat di Kudus ikut serta dalam kirab tersebut.
“Camat dikukuhkan menjadi Bapak Punden dan Belik di wilayah setempat. Ini juga bentuk dukungan kelestarian budaya,” ucapnya.
Baca juga: Perang Obor, Tradisi Melegenda yang Dilestarikan Warga Jepara
Panitia buka luwur Sunan Kudus Abdul Jalil mengatakan, peserta yang mengikuti buka luwur baru 10 persen dari keseluruhan Punden dan Belik di sembilan kecamatan. Jalil mengungkapkan, dari 650 Punden, hanya sekitar 64 Punden yang ikut kirab.
“Kirab kali ini, kami hanya mengambil 10 persennya. Pesertanya sudah sekitar 2 ribuan orang,” jelasnya.
Baca juga: Vakum Dua Tahun, Tradisi Syawalan di Rembang Kembali Digelar
Disampaikan, seluruh peserta dan panitia yang terlibat menandakan kesatuan dan persatuan masyarakat Kabupaten Kudus. Tidak ada lagi perbedaan antara Kudus kulon (barat) dengan Kudus wetan (timur).
“Masyarakat Kabupaten Kudus telah melebur menjadi satu. Tak ada lagi perbedaan,” kata dia.
Jalil menyampaikan, seluruh gunungan peserta beserta kerbau dari bupati, akan diolah oleh panitia buka luwur. Selanjutnya, olahan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Kudus pada 10 Muharram mendatang.
(mar/ars)