Menyingkap Sejarah Lokasi Pesawat Jatuh di Blora, Dulu Tempat Pertapaan Dukun Sakti PKI

(Istimewa)

Muljono juga pernah menjadi kepala Desa Nginggil lebih dari 16 tahun, mulai tahun 1946 sampai dengan 1962. Saat menjabat ini lah, Muljono mulai merintis diri sebagai seorang dukun.

Pada tahun 1959, ia mendapat pengakuan dari warga setempat, sebagai ahli kebatinan, guru dan juga orang sakti. Ia sering memberi jampi-jampi dna jimat kepada orang yang dipercaya bisa membuat kebal dari senjata tajam maupun senjata api.

Lokasi pertapaan Mbah Suro Nginggil di Desa Nginggil, Kradenan, Blora. (Tangkapan layar Youtube Sunti Sang Petualang)

Pada tahun 1965, Desa Nginggil mendadak banyak dikunjungi orang luar daerah karena ingin bertemu dengan Mbah Suro. Padepokan Mbah Suro pun selalu ramai, bahkan hingga ribuan orang yang berguru padanya.

Baca juga: Pesawat Jatuh di Blora Diduga Pesawat Latih Tempur

Pada momen yang bersamaan, sedang gencar pelarian anggota-anggota PKI yang sedang diburu Pemerintah. Sehingga, muncul dakwaan padepokan Muljono alias Mbah Suro, sebagai tempat pelarian PKI.