REMBANG, katakutip.com – Perkembangan teknologi dan digital saat ini membuat sebagian besar lini kehidupan telah bergeser dari bentuk awalnya. Tak luput juga dunia hiburan.
Ki Sigid Ariyanto, salah seorang dalang asli Kabupaten Rembang pun mencoba untuk meraba, bagaimana kondisi pentas wayang kulit di masa depan dengan gempuran teknologi dan digital yang makin canggih.
“Ini hanyalah beberapa kemungkinan perubahan yang dapat terjadi dalam pertunjukkan wayang kulit masa depan. Namun, tetap hanya perkiraan dan hal ini bisa bervariasi tergantung pada perkembangan teknologi dan keinginan masyarakat,” katanya.
Baca juga: Sanggar Seni Cakraningrat Luncurkan Lakon Anyar Wayang, “Abimanyu Gantung”
Melalui website pribadinya, Ki Sigid tak memungkiri akan adanya sejumlah perubahan pakem pada pagelaran wayang kulit. Sedikitnya ada 4 perubahan yang ia tuliskan.
- Penggunaan proyektor hologram: Alih-alih menggunakan layar datar, pertunjukkan wayang kulit masa depan bisa menggunakan proyektor hologram untuk menghadirkan karakter wayang dalam bentuk tiga dimensi. Ini akan memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan imersif bagi penonton.
- Penyair dan musisi digital: Dalam masa depan, mungkin ada kemungkinan penyair dan musisi lahir yang khusus menghasilkan karya seni digital untuk pertunjukkan wayang kulit. Mereka bisa menciptakan efek suara, musik, dan dialog menggunakan teknologi canggih yang lebih interaktif dan mengakomodasi kebutuhan cerita yang lebih modern.
- Pergeseran tema dan cerita: Pertunjukkan wayang kulit masa depan mungkin akan mencakup tema dan cerita yang lebih relevan dengan zaman modern. Misalnya, pertunjukkan tentang isu lingkungan, perkembangan teknologi, atau masalah sosial yang lebih kontemporer.
- Interaksi dengan penonton: Teknologi interaktif mungkin dapat digunakan untuk melibatkan penonton dalam pertunjukkan wayang kulit. Misalnya, penonton dapat berpartisipasi dalam memilih arah cerita, mengendalikan karakter wayang, atau berkomunikasi langsung dengan pemain melalui fitur-fitur digital.
(ars/ars)
