Minyak Goreng Masih Langka di Rembang, Meski Harga Mahal Lagi

Salah seorang pedagang di pasar Kota Rembang, Endang Siti Qoriah. (Muhammad Minan - katakutip.com)

Rembang – Ketersediaan stok minyak goreng di wilayah Kabupaten Rembang saat ini masih disebut langka. Padahal, harga minyak goreng saat ini sudah kembali tinggi seperti sedia kala selayaknya 3 bulan lalu.

Pada bulan Januari lalu, Pemerintah memutuskan untuk membuat Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan senilai Rp 14 ribu per liter. Namun, berjalannya waktu, justru terjadi kelangkaan stok pasca penetapan kebijakan itu.

Hingga akhirnya, kemarin Pemerintah resmi mengembalikan harga minyak goreng kemasan, seperti saat sebelum adanya kebijakan HRT Rp 14 ribu per liter itu.

Endang Sitiqoriah, pedagang di Pasar kota Rembang, menyebut, stok minyak goreng masih saja sulit didapatkan. Menurutnya, tak ada perubahan signifikan yang mengiringi pasang-cabut kebijakan harga minyak goreng.

“Kenaikan harga mulai kemarin, kenaikan harga ini juga pengaruh ke stok minyak goreng, saat ini stoknya sulit didapatkan,” terangnya.

Tak bedanya dengan minyak goreng curah. Justru, muncul peraturan baru lagi di tingkat distributor minyak goreng curah. Setiap pedagang yang hendak kulak, diharuskan beli juga paket bahan pokok lainnya seperti bawang, dan lain sebagainya.

“Minyak goreng curah juga sulit didapatkan, kalau mau order pedagang juga diharuskan beli paketan sembako lainnya, seperti bawang, kemiri atau bahan dapur lainnya,” paparnya.

Senada, Yatmi, pedagang lainnya mengaku sulit mendapatakan stok minyak goreng ditingkat distributor. Sulitnya mencari stok minyak goreng kemasan serta curah ini sudah berlangsung sepekan ini.

“Saat ini pedagang sudah mendapatkan harga 1 liter minyak goreng kemasan dari distributor Rp 23.900 tapi mencari stoknya sulit,” terangnya.

(mmn/ars)