Tak jarang, ketika cuaca sedang buruk saat jam sekolah, para siswa dan guru terpaksa harus keluar ruangan dan memilih hujan-hujanan karena khawatir bangunan roboh.
“Itu kalau musim hujan bersamaan dengan angin itu sangat membahayakan dan sangat miris. Sehingga kalau sudah hujan disertai angin itu Bapak Ibu guru dan murid-murid itu saya suruh keluar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Ia menjelaskan, pemeliharaan bangunan sekolah terakhir dilakukan pada tahun 2012 menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah.
Baca juga: Ratusan Siswa di Rembang Gelar PAJERO, Bagikan Kurma Sampai Minyak Goreng
Namun setelah itu tidak ada lagi bantuan pemeliharaan bangunan yang diterima SDN 2 Dresi Kulon hingga tahun ini.