Di antaranya yakni kerukunan, keberagaman dan rasa toleransi antar kelompok agama dan ras. Nilai ini lah yang menjadi ciri khas Lasem yang selayaknya dilestarikan.
Arif Akhyat, departemen sejarah UGM sebagai narasumber FGD tersebut juga menerangkan bahwa ketika berbicara mengenai sejarah maka ada aspek yang perlu diperhatikan.
Salah satunya adalah data historis dan arkelogisnya, bukan hanya sekedar cerita dari lisan ke lisan.
Baca juga: Saat Kecantikan Batik Lasem Sesaki Jalanan di Momen Hari Jadi Lasem 1.140 Tahun
“Ketika kita ingin berbicara soal sejarah, maka juga perlu memperhatikan data pendukungnya seperti historis dan arkelogisnya, bukan berdasarkan cerita lisan semata,” tuturnya.
Selain itu ia menambahkan bahwa perlu ada kesepakatan terlebih dahulu mengenai fokus hari jadi Kota Lasem.
Apakah tentang hari jadi Lasem saat istilah nama Lasem itu muncul, atau saat Lasem pertama kali memperoleh istilah Kota, atau saat pertama kali adanya masa kepemerintahan Kota.
(mar/ars)