“Ada sekitar 24 traktor yang ikut demo. Terhitung singkat (durasinya), sekitar 30 menit dan kondusif,” kata Wijaya kepada katakutip.com, Minggu (11/9/2022).
“Para petani kecewa karena sulitnya beli solar pakai jerigen. Sehingga kita pertemukan dengan pengelola SPBU. Ini terbilang aksi spontan,” imbuhnya.
Baca juga: Jual Solar Subsidi, Tukang Giling Padi di Rembang Ditangkap Polisi
Wijaya menyebut, aksi berakhir usai digelar audiensi antara petani, pengelola dan pihak perwakilan desa dari peserta aksi.
“Bagaimana pun kondisi ini memang untuk menghindari mafia penyelundupan BBM. Namun sebisa mungkin, jangan sampai memberatkan warga yang selayaknya menerima manfaat ini,” pungkasnya.
(mar/ars)