Bahkan sistem itu langkah mundur dari cita-cita kebangsaan yang meletakkan rakyat sebagai pemegang kedaukatan seutuhnya.
“Ini juga resisten terjadi praktik money politic (politik uang) di tubuh partai pada saat menentukan nomor urut para calon wakil rakyat,” tukas anggota Majelis Tinggi DPP Partai NasDem ini.
Baca juga: 11 Tahun NasDem, DPD Rembang Gelar Aksi Kemanusiaan
Senada, Ketua Bidang Hubungan Legislatif Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Atang Irawan mengatakan, kekhawatiran menguatnya oligarki partai politik semakin tak terpatahkan dengan mencuatnya isu pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
“Sejarah buram eksistensi parpol yang kerap dipandang hanya elitis, birokratis dan hanya mementingkan kepentingannya sendiri melalui skema konspirasi konfigurasi kepentingan elit partai menjadi momok yang menakutkan bagi civil society,” terangnya.
