Pengunjung Tradisi Syawalan Rembang Diklaim Membludak, Pedagang : Omzet Malah Turun

Rembang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengklaim tradisi syawalan yang digelar kemarin, mendapat antusias tinggi dari masyarakat. Bahkan, pengunjung di TRP Kartini membludak.

Namun, di sisi pedagang justru keramaian tersebut terbilang sepi. Hal itu terbukti dari omzet para pedagang yang terbilang menurun jika dibanding dengan momen syawalan sebelumnya.

Ahmad Shodiqin, penjual baju oleh-oleh khas Rembang menyebut, jika dihitung-hitung omzet penjualan untuk lebaran tahun ini masih belum sebesar pada acara syawalan dua tahun lalu sebelum pandemi COVID-19 melanda.

“Kalau omzet ya Alhamdulillah tapi ya belum sebesar kemarin pas belum ada Corona itu. Kalau dulu itu bisa di atas Rp 2 juta per hari, kalau sekarang ini ya baru sekitar Rp 1 jutaan lah,” katanya.

Hal serupa juga diungkapkan Joni, penjual lukisan kaligrafi yang mengaku omsetnya turun 50 persen ketimbang tahun sebelum pandemi COVID-19. Meski demikian dirinya tetap bersyukur masih bisa mangais rejeki pada syawalan tahun ini.

“Kalau yang dulu sebelum pandemi masih lumayan. Kalau tahun ini baru separuhnya saja. Bisa dibilang pendapatan turun 50 persen,” terangnya.

Dalam sehari pada syawalan tahun ini dirinya mampu maraup omset sebanyak Rp 2 – 3 juta. Jika dibandingkan tahun sebelumnya dirinya bisa meraup keuntungan 2 kali lipat, sekitar Rp 4 – 6 jutaan per harinya.

(mmn/ars)