Pengurus PMI Rembang Periode Lalu Disebut Tinggalkan Hutang Miliaran, Eks Ketua : Justru Bayar Hutang

Rembang – Dewan kehormatan berikut pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rembang periode 2022 – 2027 resmi dilantik, Jumat (25/3/2022). Dalam momen pelantikan tersebut, pengurus PMI periode sebelumnya disebut meninggalkan hutang hingga senilai Rp 1,4 miliar.

Eks ketua PMI Kabupaten Rembang periode 2017 – 2022, Bayu Andriyanto pun angkat bicara meluruskan pernyataan tersebut.

“Jadi usai kita dilantik tahun 2017 kala itu, ternyata kita sudah dihadapkan dengan adanya pengajuan hutang di salah satu Bank, hingga senilai Rp 5 miliar oleh ketua pada periode sebelumnya,” papar Bayu kepada katakutip.com melalui sambungan telepon, Jumat (25/3/2022).

“Sehingga memang benar, hutang itu pencairannya terjadi pada periode kita. Hanya saja, pengajuan itu atas tanda tangan bukan kami, melainkan penjabat sebelumnya. Rp 5 miliar kami terima, kemudian kita manfaatkan sebaik mungkin,” lanjutnya.

Bayu menyebut, justru selama 5 tahun periode kepemimpinannya di PMI, dari jumlah hutang awal senilai Rp 5 miliar, telah mampu membayarkan senilai Rp 3,6 miliar.

“Justru kita bayar hutang. Di sisi lain, sampai terakhir masa periode kemarin PMI sejatinya juga masih ada sejumlah tanggungan yang semestinya dibayarkan oleh pihak luar. Namun, belum terbayarkan ke kami. Kalau dikalkulasikan semestinya pas,” terangnya.

“Kami mengucap selamat kepada para pengurus baru PMI Kabupaten Rembang, semoga bisa sesuai dengan 7 prinsip PMI. Dan Alhamdulillah, setidaknya apa yang jadi hasil kerja kami, salah satunya Sarpas PMI, bisa digunakan, tinggal dirawat oleh pengurus selanjutnya,” imbuhnya.

Dikutip dari r2rembang.com, menurut Bupati Rembang Abdul Hafidz, kepengurusan lama meninggalkan hutang Rp 1,4 Miliar. Ia berharap kepada pengurus baru, hutang tersebut segera dilunasi dan jangan sampai mengedepankan hutang, meski hal itu untuk menunjang kegiatan PMI sekalipun.

“Jangan kedepankan piye golek duwit sakakeh-akehe, opo meneh direwangi utang-utang. Lha wong PMI kok utang, ojo lah. Saya kurang pas kalau cara seperti itu. Ndang dilunasi, wis ojo utang neh. Meskipun itu untuk menunjang, iya, tapi jangan dikedepankan, “ kata Bupati.

(mar/ars)