Jateng  

Penyusunan Masterplan Rembang Smart City, 7 Masalah Muncul

7 permasalahan Rembang muncul dalam penyusunan masterplan Rembang Smart City. (Pemkab Rembang)

REMBANG, katakutip.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mulai menyusun masterplan konsep Smart City. Dalam penyusunan tersebut, muncul 7 permasalahan esensial yang terjadi di Kabupaten Rembang.

Permasalahan utama itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.

Ketujuh permasalahan yang harus diselesaikan yaitu tata kelola Pemerintahan, kualitas sumber daya manusia (SDM), ketersediaan dan kualitas insfrastruktur, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, lingkungan hidup, hingga kemandirian desa.

Baca juga: Pemkab Rembang Bakal Bangun Rumah Singgah ODGJ Senilai Rp 337 Juta

Adapun penyusunan masterplan konsep Smart City itu merupakan agenda utama bimbingan teknis (bimtek) yang digelar di komplek Museum RA Kartini Rembang, Rabu (20/7) kemarin.

Kepala bidang tata kelola dan layanan informatika pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Rembang, Suranto menyebut, peserta yang terdiri dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Rembang itu kemudian membentuk kelompok dimensi.

“Bimtek ini lanjutan di tahap pertama bulan juni kemarin. Tahap pertama masing- masing kelompok dimensi membuat SWOT analisis, sekarang kita menyusun program kerja dan rencana aksi,” kata Suranto.

Baca juga: Upaya Atasi Stunting, Pemkab Rembang Luncurkan DASHAT

Heri Sutrisno, Tim Pembimbing Smart City mengatakan, referensi materi adalah tentang permasalahan utama daerah yang muncul dalam SWOT masing-masing, sehingga mampu menyelesaikan permasalahan kota atau daerah masing-masing dalam bentuk inovasi.

“Misalnya tadi ada kemiskinan, inovasinya apa untuk mengentaskan kemiskinan. Tadi ada kemandirian desa , nah inovasinya apa supaya desa itu mandiri , apa yang harus kita lakukan dari program kerja sampai rencana aksi, itu tujuan sebenarnya bimtek 2,” terangnya.

(mar/ars)