Pro Kontra di Balik Suasana Baru Jalan Karangturi, Kota Pusaka Lasem

Di balik menawan penataan jalan Karangturi Lasem, ternyata tuai pro kontra. (Ayu Lestari - katakutip.com)

REMBANG, katakutip.com – Suasana baru yang indah dan mempesona terlihat di sepanjang jalan pecinan Desa Karangturi Lasem ternyata menuai polemik pro kontra di masyarakat.

Pasalnya, satu-satunya saluran air yang termasuk menjadi salah satu situs Lasem dan memiliki nilai sejarah tinggi, dijebol dan tergantikan dengan barang baru.

Sukarmiyati, warga Desa Karangturi menyayangkan penghapusan salah satu wujud kekayaan histori Lasem sebagai Kota Pusaka.

Ia pun mengira bahwa sebenarnya pemerintahan pusat mengetahui jika saluran air tersebut merupakan salah satu peninggalan pada zaman dahulu.

Baca juga: Muncul Beragam Versi, Hari Jadi Lasem Dicari Kesepakatannya dalam FGD

“Aslinya pemerintahan pusat itu tahu kalau saluran air itu sebuah situs atau peninggalan kuno. Tapi mungkin dari pihak terkait tidak meninjau kembali,” kata dia saat ditemui katakutip.com di rumahnya, kemarin.

Ia menengarai, kemungkinan tujuan awal saluran air dijebol ingin meluaskannya, namun faktanya ukuran luas saluran air tersebut kian menciut.

Baca juga: Kompleks Pertokoan Kota Pusaka Lasem Tinggal Polesan Akhir

“Tujuannya baik sebenarnya. Mungkin ingin memperluas tapi ya lihat, malah semakin lama semakin sempit. Tidak tahu lagi berapa luas kedalaman dan permukaannya,” terangnya.

“Bisa jadi karena faktor luasnya saluran air yang mengecil jika pada saat musim penghujan yang begitu deras, lama kelamaan air meluap dan terjadi banjir,” lanjut Sukarmiati.

Exit mobile version