Rembang Thrift Market, Dibalik Cuan Tersirat Aksi Kemanusiaan

Seorang pembeli sedang memilih pakaian di RTM. (Muhammad Minan - katakutip.com)

Rembang – Komunitas Rembang Thrift Market (RTM) menggelar pameran selama 6 hari, mulai tanggal 6 sampai 11 Desember 2021. Bertempat di petak space and Gallery.

Aktivitas membeli pakaian bekas yang dijual kembali di pasar atau dikenal thrifting mulai digandrungi sejumlah kalangan muda di Kabupaten Rembang. Hal ini lah yang mendorong digelarnya pameran tersebut.

Thrifting sendiri merupakan tindakan membeli barang bekas yang masih layak pakai guna menghemat pengeluaran dan membantu ekologi dengan mengurangi limbah tekstil.

Ketua panitia pameran RTM, Sendi mengatakan, selama 6 hari pelaksanaan acara, mampu meraup cuan hingga puluhan juta rupiah. Hal itu cukup membuktikan tingginya minat thrifting warga Rembang.

“Digelar mulai tanggal 6 Desember hingga 11 Desember 2021 diramaikan oleh 10 pedagang pakaian bekas dengan pendapatan per harinya rata-rata mencapai Rp 5 jutaan,” kata Sendi kepada katakutip.com.

Sebelumnya, lanjut Sendi kegiatan serupa juga sudah pernah di gelar di beberapa lokasi di Kecamatan Rembang kota. Rencananya acara RTM selanjutkan akan digelar pada bulan Februari 2022 mendatang.

“Kami berharap khususnya untuk masyarakat penikmat thrift di Rembang dari usia muda hingga orang tua bisa mengenal pakaian bekas bukan seperti era di bawah tahun 2000 lagi. Karena perkembangan pakaian bekas sudah berbeda jauh dari tahun tersebut,” terangnya.

Di puncak acara, malam penutupan acara, diselipkan kegiatan sosial berupa pengumpulan dana bantuan untuk para korban erupsi gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

“Kita galang dana untuk kemudian kita salurkan kepada para korban erupsi gunung Semeru. Termasuk menyisihkan sebagian dari keuntungan penjualan ini. Semoga dengan ini kita bisa membantu meringankan meskipun tidak seberapa,” pungkasnya.

(mmn/ars)