NASIONAL, katakutip.com – Setiap tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Indonesia. Namun, tepat di momen peringatan ini, nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
Dikutip dari Refinitiv, nilai tukar Rupiah sejatinya sempat menguat 0,1 persen sesaat setelah perdagangan dibuka, yakni senilai Rp 14.950/US$.
Namun tak lama kemudian, Rupiah justru berbalik melemah di angka 0,07 persen ke Rp 14.975/US$ pada pukul 09.05 WIB. Tekanan terus terjadi bahkan hingga pukul 10.40 WIB, menjadi Rp 14.989/US$.
Baca juga: City Quest, ‘Anak’ NFT Asli Indonesia yang Bakal Rilis Jadi Aplikasi Multi Platform
Kondisi melemahnya nilai tukar Rupiah semacam ini pun terjadi dewasa ini secara fluktuatif. Kondisi yang serupa juga tejadi terhadap nilai tukar mata uang negara berkembang lainnya.
Kemarin, Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam siaran persnya, memberikan sinyal akan adanya kebijakan baru yang diambil sebagai tindak lanjut kondisi ini.
Baca juga: Sempat Melandai, Harga Telur Ayam ‘Nge-Gas’ Lagi
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan stabilitas keuangan,” kata Perry dalam siaran persnya, Senin (4/7/2022).
“Termasuk penyesuaian lebih lanjut stance kebijakan bila diperlukan, serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” lanjutnya.
(ars/ars)