PATI, katakutip.com – Dalam rangka memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor, Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) melalui Dewan Pimpinan Pusat menggelar kegiatan Dialog Apresiasi dan Koordinasi bertema: “Menjadikan Pelaku Usaha Perikanan sebagai Subjek Aktif Transformasi Kelautan dan Perikanan”.
Kegiatan ini diselenggarakan di Kampoeng Air Resto, Juwana dan dihadiri oleh pemilik kapal, nakhoda, perwakilan koperasi, serta para pemangku kepentingan lainnya. Acara ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen pemerintah atas terbentuknya Forum Koordinasi Pemangku Kepentingan Sektor Kelautan dan Perikanan, serta kesepakatan bersama antar aparat penegak hukum di laut.
Dalam dialog ini, SNI menekankan pentingnya menjadikan pelaku usaha perikanan—khususnya nelayan tradisional—bukan hanya sebagai objek kebijakan, tetapi sebagai subjek aktif dalam proses transformasi sektor kelautan dan perikanan nasional.
Beberapa poin penting yang dibahas dan disosialisasikan dalam forum ini antara lain:
Penegakan hukum laut yang adil, edukatif, dan proporsional;
Penerapan asas ultimum remedium terhadap pelanggaran administratif;
Pencegahan praktik pemeriksaan kapal yang berulang oleh aparat hukum;
Penyederhanaan dokumen wajib di atas kapal (SIPI, SLO, SPB, Surat Ukur, Pas Besar, SKKP, dan SKAT);
Peran aktif nelayan dalam reformasi tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan.
Melalui dialog ini, SNI menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan kelautan dan perikanan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan. Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat posisi nelayan tradisional sebagai garda terdepan pembangunan sektor maritim Indonesia.
(xx/xy)