Suporter PSIR Rembang Berduka Tragedi di Kanjuruhan Malang

Logo RBG12 Suporter PSIR Rembang. (RBG12)

REMBANG, katakutip.com – RBG12 suporter PSIR Rembang turut prihatin dan mengucapkan rasa duka mendalam atas tragedi di stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur yang menewaskan ratusan suporter sepak bola pada hari Sabtu (1/10/2022) malam. 

Usai laga sepak bola Liga I antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi kericuhan antara suporter dan aparat keamanan yang menyebabkan 125 orang meninggal dan sedikitnya 284 korban luka-luka masih dirawat di rumah sakit.

Insiden olah raga berdarah dan termasuk rekor menelan korban jiwa terbanyak di Indonesia ini sedang diinvestigasi pihak kepolisian. Para korban dilaporkan meninggal antara lain akibat sesak nafas, luka dan patah tulang.

Achmad Syaiful koordinator suporter PSIR RBG12 dan seluruh elemen masyarakat pecinta PSIR Rembang mengucapkan rasa duka yang mendalam atas tragedi di stadion Kanjuruhan Malang. Dan berharap insiden mematikan seperti ini tidak terulang kembali.

“Tidak ada sepak bola yang seharga dengan nyawa manusia. Semoga semua elemen segera berbenah dan tidak saling menyalahkan atas tragedi tersebut,” kata Achmad Syaiful yang biasa dipanggil “Iponk” pada katakutip.com Minggu (2/10/2022).

Iponk mengajak seluruh suporter sepak bola khususnya pecinta PSIR untuk mawas diri melihat tragedi di Kanjuruhan, menghentikan fanatisme kepada klub secara berlebihan dan egoisme kelompok.

“Mari sudahi rivalitas yg kelewat batas, sudahi pride kedaerahan, stop ego kelompok, kembali lagi bahwa tidak ada sepak bola yang sebanding dengan nyawa,” ajak Iponk.

Sebagai pecinta sepak bola Tanah Air yang kerap mendukung langsung laga PSIR di berbagai stadion, dia juga menyarankan agar pertandingan liga tidak digelar terlalu malam. 

Menurutnya pertandingan mulai pukul 20.00 termasuk terlalu malam. Selesai laga jam 10 menjadi sangat berpengaruh di faktor keamanan suporter. Kondisi gelap akan menyulitkan pengawasan terhadap suporter. 

Jika terlalu malam kata Iponk akan memperburuk keadaan ketika terjadi chaos. Lokasi jauh dari stadion juga terlalu beresiko di jalan.

“Selain itu juga tidak ramah bagi anak-anak karena mengganggu jam biologis, sejatinya sepak bola adalah hiburan buat semua, tanpa terkecuali,” ungkap dia.

Untuk meredam kerusuhan di dalam stadion, kata Iponk semoga ada cara lain selain menggunakan gas air mata ketika membubarkan massa. Karena penonton di tribun sulit melarikan diri dari kepungan asap yang menggangu pernafasan, dan penggunaan gas air mata juga dilarang menurut aturan FIFA.

Terakhir adalah agar setiap stadion menyiapkan jalur evakuasi yang memadai, supaya cepat pulih ketika terjadi kericuhan.

RBG12/curva nord PSIR adalah suporter PSIR di bagian tribun utara stadion Krida Rembang. Angka 12 yang di maksud adalah sebagai pemain ke-12 PSIR Rembang.

(dat/dat)