Vakum Dua Tahun, Tradisi Syawalan di Rembang Kembali Digelar

Masyarakat berebut ambil gunungan ketupat syawalan. (Muhammad Minan - katakutip.com)

Rembang – Tradisi syawalan kembali digelar pertama kalinya setelah pandemi COVID-19 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tepat seminggu setelah hari raya idul fitri pada Senin (09/05/2022).

Bertempat di Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini, Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ beserta jajaran Pemkab Rembang turut mengikuti arak-arakan dari kantor Bupati dengan berjalan kaki.

Tampak para penari dan pembawa gunungan ketupat juga mengiringi langkah Bupati beserta jajarannya itu menuju ke lokasi acara.

Sesampainya di lokasi, Bupati disambut oleh grup Tongtongklek yang terpilih menjadi juara III pada pesta thong-thong lhek beberapa waktu lalu yakni Paguron Reborn dari Desa Mondoteko.

Dalam sambutannya, Hafidz menyampaikan, telah menjawab berbagai keluhan masyarakat soal pembatasan yang sebelumnya diberlakukan. Dirinya mengungkap, salah satu profesi paling terdampak akibat pandemi COVID-19 adalah seniman.

“Dua tahun kita sudah meniadakan (syawalan), hari ini kita mulai lagi karena memang kondisi sudah agak memungkinkan. Harapannya wajah seniman di Kabupaten Rembang dapat berperan dalam membangkitkan keterpurukan ekonomi di Kabupaten Rembang selama dua tahun terakhir,” terangnya.

Keberanian Pemkab Rembang, kata Hafidz dalam membuka kembali kirab budaya syawalan ini tak lepas dari capaian vaksinasi di Kabupaten Rembang yang telah melampaui target pemerintah.

“Kita sudah melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah disampaikan pemerintah, karena kita sudah melaksanakan vaksin sesuai ketentuan,” imbuhnya.

Hafidz menambahkan, ia mengamini Kabupaten Rembang dapat masuk pada PPKM level 1 setelah lebaran idul fitri ini. Meski demikian, dirinya tetap menghimbau agar masyarakat yang datang dapat terus menaati protokol kesehatan sesuai aturan.

(mmn/ars)