Warga Rembang Sulap Limbah Kayu jadi Miniatur Truk Jumbo Seharga Rp 25 Juta

Pengrajin miniatur truk dari Desa Waru, Kecamatan Rembang kota, Tedi Qurniawan. (Muhammad Minan - katakutip.com)

Rembang – Seorang warga di Rembang, menyulap limbah kayu menjadi sebuah kerajinan miniatur truk sound system beromzet jutaan rupiah. Tak tanggung-tanggung, satu unit miniatur truk lengkap dengan sound systemnya dibanderol dengan harga Rp 25 juta.

Seorang pengrajin miniatur truk dari Desa Waru, Kecamatan Rembang kota, Tedi Qurniawan mengatakan, awalnya dirinya hanya menerima pemesanan miniatur truk berukuran kecil. Namun saat ini permintaan pemesanan miniatur truk banyak beralih menjadi ukuran jumbo.

“Truk pesanan pembeli saat ini berukuran jumbo dengan ukuran lebar 60 sentimeter dan panjang 3 meter, berbeda dengan dahulu yang masih berukuran kecil,” katanya Tedi.

“Kepuasan merupakan salah satu alasan mengapa para pemesan ingin membuat truk yang berukuran besar. Selain itu juga berawal dari adu gengsi antar penghobi miniatur truk,” imbuhnya.

Menurut Tedi, proses pembuatan satu unit miniatur truk ukuran jumbo tidaklah sulit. Hanya membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Ide pembuatan kerajinan ini berawal dari kecintaannya pada mainan truk dari kayu, tanpa disangka hasil kerajinannya ini mulai digemari dan laku terjual.

“Dalam proses produksi 1 unit miniatur truk ukuran jumbo lengkap dengan sound systemnya kami butuh waktu sampai 2 bulan, untuk 1 unit miniatur truk lengkap dengan sound sistemnya biasa kami bandrol dengan harga Rp 25 juta lebih tergantung spesifikasi truk dan audio yang diminta,” jelasnya.

Baca selengkapnya : Ketela Jumbo Mbah Slamet, Laku Rp 2,1 Juta

Tedi menambahkan, pemesan miniatur truk rata-rata dari kalangan orang tua, bahkan ada yang rela menjual sapi peliharaannya demi mewujudkan miniatur truk yang sesuai dengan keinginan.

Menurutnya, itu merupakan hal yang wajar apalagi datangnya dari seorang yang memang totalitas dalam hobi.

“Ada yang sampai jual sapi peliharaannya demi mewujudkan miniatur truk yang sesuai dengan keinginan. Pemesanan rata-rata dari pulau Jawa, omzet kami dalam sebulan bisa mencapai Rp 6 hingga Rp 10 juta,” terangnya.

Sementara itu, Riyanto salah seorang pemesan miniatur truk jumbo asal Desa Pacar Kecamatan Rembang ini mengaku telah menganggarkan dana sebesar Rp 26 juta lebih untuk membangun miniatur truk lengkap dengan sound sistemnya.

“Miniatur truk yang kami pesan berukuran tinggi 60 cm, lebar 70 cm, dan panjang 3 meter. Untuk truknya saja sudah mengeluarkan dana sebesar Rp. 6,5 juta, belum termasuk sound sistemnya. Kami rela merogoh kocek hingga puluhan juta demi sebuah kesenangan saja. Ya sekedar untuk iseng-iseng biar hati senang, untuk anak-anak juga biar hepi-hepi,” katanya.

(mmn/mar)