Wayang Pesisir Lasem Jadi Pembuka Peringatan Hari Wayang Dunia ISI

Penyerahan wayang oleh Rektor ISI kepada dalang Ki Sigid Ariyanto. (M Arifin - katakutip.com)

Solo – Wayang Pesisir Lasem, atau juga yang disebut wayang gagrak Lasem, menjadi pertunjukan pembuka serangkaian peringatan Hari Wayang Dunia, Selasa (2/11) kemarin.

Dalam pentas pembuka itu, wayang Pesisir Lasem dibawakan oleh dalang muda Ki Sigid Ariyanto.

Peringatan Hari Wayang Dunia VII yang digelar secara daring itu, diprakarsai Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Mengangkat tema “Wayang Indonesia Tangguh Tumbuh Menuju Era Super Smart Society.”

Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna dalam sambutannya mengatakan, konsep pertunjukan wayang secara virtual menjadi salah satu model yang sangat representatif dan solutif di masa pandemi.

Konsep tema Hari Wayang Dunia yang diangkat ISI Surakarta ini, menurutnya selaras dengan perkembangan zaman di era Revolusi Industri 4.0.

“Seniman dalang dan pendukungnya, mayoritas tidak bisa mentas. Nah, tantangan ini perlu disiasati dengan kreasi dan inovasi,” paparnya.

“Sementara itu, Wayang Super Smart merupakan respons program Merdeka Belajar Kampus Merdeka terhadap pengajaran seni pedalangan. Sekaligus hiburan menarik bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19,” katanya.

Adapun gelaran wayang virtual dimulai 2 sampai 6 November besok. Dibuka dengan pagelaran wayang Pesisir Lasem.

Kemudian diisi agenda ruwatan masal oleh Ki Purbo Asmoro, webinar nasional tentang Wayang Jawatimuran, kuliah umum tentang dunia wayang dan pedalangan, webinar internasional, pameran virtual “Photogrammetry Wayang Golek”, lomba sabet virtual, serta pertunjukan berbagai jenis wayang dan format pakeliran.

“Kita harus berbangga dan bersyukur telah diwarisi mahakarya budaya yang diakui dunia, yaitu wayang. Tujuh tahun lalu, ISI Surakarta melahirkan gagasan besar untuk memperingati Hari Wayang Dunia,” terangnya.

“Ini langkah strategis dalam rangka membumikan wayang di bumi nusantara. Sekaligus mengangkat setinggi tinginya derajat wayang di tingkat dunia,” imbuhnya.

Rangkaian acara disiarkan dari Teater Besar ISI Surakarta melalui kanal YouTube Official ISI Surakarta, Prodi Seni Pedalangan, dan Himadaliska Channel.

(mar/ars)