Zulhas Gandeng Pasha ke Rembang, Bawa Misi PAN Kembali Bangkit

Zulkifli Hasan, Pasha Ungu dan rombongan berkunjung ke kantor DPD PAN Rembang. (M Arifin - katakutip.com)

Rembang – Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Rembang, Sabtu (6/11/2021).

Dalam kunjungan itu, hadir pula Sigit Purnomo Syamsudin atau yang akrab disapa Pasha vokalis band Ungu. Keduanya pun sempat berduet menyanyi dalam agenda konsolidasi tersebut.

Ada dua lagu religi milik band Ungu yang dinyanyikan secara singkat dalam agenda konsolidasi tersebut. Yakni Andai ku Tahu dan Dengan Nafasmu.

Pasha yang saat ini menjabat sebagai ketua DPP PAN mengakui dirinya diperintah secara khusus untuk turut mendampingi agenda ketum Zulhas berkunjung ke daerah.

“Yang pertama kan memang kita menjadi bagian dari DPP PAN, turun ke daerah untuk menyapa masyarakat, dan juga secara khusus mendampingi ketua umum dalam kerja – kerja politik, konsolidasi partai dan kader di daerah-daerah,” kata Pasha kepada wartawan.

Pasha mengakui, dirinya mendapat amanah dari DPP PAN untuk menjadi ketua pemenangan Pemilu. Secara khusus meraup suara dari kalangan milenial.

“Kebetulan saya juga ditunjuk sebagai ketua pemenangan pemilu khususnya untuk suara milenial. Jadi saya kira itu adalah bagian dari kerja-kerja (politik) itu. Terus akan gerilya,” terangnya.

Ketua umum PAN, Zulkifli Hasan menyebut khusus Kabupaten Rembang ditargetkan untuk bisa mendapatkan 5 kursi pada pemilihan legislatif mendatang.

“Dulu pernah kan PAN Rembang dapat 4 kursi. Besok harus ya dapat 5, harusnya bisa dong 5 kursi,” ucapnya saat kedatangannya disambut oleh anggota dewan PAN Rembang.

“Ini memang konsolidasi dengan kader kita di daerah. Mulai tanggal 4 sampai tanggal 7 besok kita muter, dan hari ini khusus kedatangan Pasha Ungu,” imbuhnya.

Sementara itu, Sahningsih, ketua DPD PAN Rembang, mengakui target yang disebut oleh Ketum PAN sangat rasional. Menurutnya, saat ini DPD PAN Rembang telah bergerak secara massif.

“Dulu tahun 1999 1 kursi, kemudian 2004 naik 2 kursi, tahun 2009 kita dapat 4 kursi, turun 2014 jadi 1 kursi, dan saat ini tersisa 1 kursi. Masih ada harapan, jika kita mau berbenah diri, bekerja keras dan jeli membaca situasi,” kata Sahningsih dalam sambutannya.

Di sisi lain, Sahningsih mengakui peta politik di Kabupaten Rembang cukup unik. Menurutnya, masyarakat Rembang dengan mayoritas latar belakang profesi nelayan, perlu perlakuan khusus.

“Masyarakat Rembang susah susah gampang, maksut saya paham ya pak. Kultur masyarakat nelayan itu ngomongnya harus diemong. Alhamdulillah saya bersama tim, yang selalu saya emong, makanya saya bisa sampai 3 kali,” paparnya.

(mar/ars)