Ketua kelompok tani alpukat Ngudi Rahayu Dusun Kalibening, Tukimin (47), menjelaskan anggotanya mengusahakan alpukat di lahan seluas kurang lebih 50 hektare.
Sebagian besar anggotanya, rata-rata memiliki 50 pohon. Selain buah matang yang berdaging tebal dan legit, pihaknya juga menyediakan bibit alpukat.
“Kami bisa menjual 50 ribu bibit alpukat setiap tahun. Pemasarannya tersebar ke Medan, Bali. Aceh, dan daerah lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Menteri Teten Minta Nelayan dan Petani di Indonesia Gabung ke Koperasi
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, pihaknya memfasilitasi pemasaran bibit dan buah alpukat Kalibening lewat katalog elektronik Dinas Pertanian.
Selain itu, juga ditawarkan di situs belanja langung toko online Jawa Tengah atau e-BlangkonJateng. Penggunaan teknologi internet itu diyakini mampu menciptakan pasar ekspor.
“Sertifikasi bibit lokal unggulan dari Kementan itu bisa mendukung posisi tawar alpukat Kalibening di pasar hortikultura nasional, bahkan internasional,” jelasnya.
(mar/ars)