LKCB Peringati Hari Kemerdekaan dengan Nguri-Uri Sejarah Lasem

HUT Republik Indonesia, LKCB Gelar Acara Camping Fun. (Ayu Lestari - katakutip.com)

Bekasem diambil dari bahasa jawa, ‘bek’ berarti penuh dan ‘asem’ yakni buah asem. Dimana ikan pindang diletakkan di kuali besar, setelah itu direbus dan diungkep selama satu minggu hingga berubah bau.

Kemudian, di atasnya diletakkan buah asem yang banyak supaya cita rasa asemnya terpadu secara merata. 

Dwi Susilowati, Sekretaris Camat Lasem mengaku bahwa sejarah ini perlu dilestarikan dan diteruskan. Pasalnya, ada praduga jika bekasem itu tidak lain dan tidak bukan sama seperti botok, namun dengan toping yang berbeda.

Baca juga: Museum Nyah Lasem, Saksi Bisu Jaman Penjajahan di Lasem

“Kalau botok itu rata-rata menggunakan toping udang atau jamur yang dipadukan dengan sayur asem,” kata dia.

Namun, ada pendapat lain yang menyatakan makna ‘bekasem’ yaitu dari kata ‘mbek asem’ yang artinya dengan asem. Perpaduan antara sayur asem dan botok ikan pindang.

“Tanpa disadari, sebenarnya makanan itu masih ada namun mungkin beda dalam cara pengolahannya. Ini masih dalam penafsiran yang tabu. Dari sejarahnya pun tidak ada ketentuan dan petunjuk yang pasti,” paparnya.

Untuk itu, setelah adanya acara ini pastinya akan diadakan kajian pengolahan bekasem agar tetap lestari dan menjadi salah satu makanan khas Lasem yang wajib diperkenalkan di khalayak umum.

(ayl/ars)