REMBANG, katakutip.com – Cuaca tak menentu yang saat ini terjadi di wilayah Kabupaten Rembang membuat para petani garam galau. Lahan tambak garam yang seharusnya sudah bisa dipanen, hingga kini tak kunjung bisa dipanen.
Salah seorang petani garam warga Desa Dasun Kecamatan Lasem, Sajimin menyebut curah hujan yang tak menentu membuat proses produksi garam di tambaknya terganggu.
“Tambak garapan saya itu saat ini belum bisa panen, mbak. Ya karena musim hujan dan pengaruh tanah tambak yang masih muda. Sebelum-sebelumnya minimnya 15 sampai 20 hari saat bulan puasa itu sudah panen,” kata dia saat ditemui katakutip.com di lokasi tambaknya, Kamis (11/8/2022).
Baca juga: Otewe Glowing! Garam Disulap Jadi Produk Kecantikan
Senada, petani garam lainnya, Zaenuri mengaku proses produksi garam yang terpengaruh kondisi cuaca yang tak menentu ini membuat omzet menurun.
“Untuk bulan ini, susah sekali. Apalagi curah hujan yang tinggi selama empat bulan berturut-turut,” paparnya.
Baca juga: 50 Persen Produksi Garam di Pati Tidak Beryodium
Selain faktor cuaca, sejumlah kendala lainnya, kata Zaenuri juga mempengaruhi proses produksi garam di tambaknya untuk tahun ini.
“Saya sering beli solar juga mbak, itu yang membuat boros apalagi sekarang kalau mau beli solar tidak boleh pakai jeligen yang kecil. Harus pakai jeligen yang besar,” kata dia.
(ayl/ars)