Hanya saja, tak diketahui secara pasti, penyebab kegagalan pendirian pabrik senjata tersebut.
Muntohir menguatkan pernyataannya dengan menyebut lokasi yang berjarak hanya 1 kilometer dari alur rel kereta api. Sebagai sarana transportasi umum andalan kala itu.
“Letak bangunan ini mempunyai garis sejarah dengan alur perkembangan kereta api di area Pamotan pada saat itu. Tidak jauh dari lokasi, disana terdapat bangunan bekas stasiun untuk kereta pengangkut barang yang pernah membelah kota Rembang,” paparnya.
Baca juga: Museum Nyah Lasem, Saksi Bisu Jaman Penjajahan di Lasem
Muntohir menyebut, salah satu anggota keluarganya dulu pernah membantu membangun kostin di sebelah utara tanahnya yang dijadikan sebuah pondasi untuk bangunan senjata, namun tidak sempat terealisasikan.
“Pondasinya masih ada, namun saya belum pernah survei pondasi itu lebih lanjut,” kata dia.
Dari kalangan umum, hanya mengetahui jika menara kostin hanya sebatas bangunan pabrik piring. Mirisnya lagi, bangunan sejarah seperti menara schoorsteen ini dibangun sebuah bangunan tambahan yang hanya mengurangi nilai kesejarahannya.