Rembang – Para nelayan di wilayah Kabupaten Rembang terpaksa harus berpuasa mencari nafkah beberapa waktu. Hal itu dikarenakan adanya kondisi kelangkaan solar di Rembang dewasa ini.
Salah seorang nelayan warga Rembang, Toro mengakui ia tidak bisa melaut beberapa hari. Karena ia tidak mendapatkan stok solar.
“Kami para nelayan sangat merugi, karena terhalang dengan bahan bakar. Sementara berhenti melaut sambil menunggu solar ada lagi,” ucap salah seorang nelayan Rembang, Toro ditemui katakutip.com, Sabtu (23/10/2021).
Menurutnya, kelangkaan solar di Kabupaten Rembang sudah terjadi selama sebulan lalu. Jika para nelayan ingin melaut, mereka harus rela antri selama tiga hari untuk mendapatkan solar.
“Sudah tiga hari menunggu dan solar baru datang kemarin sore, seketika langsung kosong kembali, ini menunggu lagi. Seperti saat ini, di SPBUN KUD Saroyo Mino, Desa Tasikagung, Rembang dipenuhi ratusan jerigen menunggu antrian solar datang dari pertamina,” ujarnya.
Baca juga : Lahannya Diserobot, Pengusaha Tambang di Rembang Laporkan ‘Pesaingnya’
Hal senada juga dikeluhkan nelayan lain, Yeyen mengaku kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sudah berlangsung selama hampir sebulan. Hal ini membuat para nelayan di Rembang tak bisa melaut.
“Sudah langka, pembelian solar juga dibatasi. Kami berharap pasokan BBM solar segera kembali normal. Sehingga para nelayan khususnya di Kabupaten Rembang bisa kembali melaut,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengelola SPBUN KUD Saroyo Mino Tasikagung, Bambang Fitrianto menjelaskan, terkait kelangkaan pasokan BBM solar untuk nelayan, pihaknya sudah menghubungi pihak Pertamina untuk segera ada pengiriman pasokan solar.
“Untuk hari-hari ini, keterlambatan pengiriman pasokan BBM solar biasanya 2 sampai 3 hari. Kami ya maunya menerima pasokan solar sebanyak mungkin biar nelayan tidak sampai mengantri, tapi itu semua saya serahkan kembali ke pihak Pertamina mungkin ada kendala,” pungkasnya.
(mmn/ars)
