“Saat ini masih ada 27 desa lokus prioritas. Salah satu inovasi kita yaitu rumah desa sehat, inovasi lain, telponi (Temokno Laporno Openi) kita kuatkan,” kata Wakil Bupati Rembang Hanies Cholil Barro’ saat memimpin kegiatan tersebut.
Memasuki catur wulan akhir ini, tingkat prevalensi kasus stunting di Rembang menurut data dari Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) kisaran 14 persen.
Sedangkan berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di angka 18,7 persen.
Baca juga: 27 Desa di Rembang Jadi Lokus Stunting, Lokasi Ini yang ‘Memprihatinkan’
“Ini bukan hal yang mustahil (mengejar target pravelensi kasus stunting 14 persen-red), karena kita mempunyai beberapa pilar penting atau andalan yang saya kira semuanya masih jalan dan berdiri tegak, soal komitmen, visi misi kita sebagai kepemimpinan jelas, intervensi dan kampanye terus kita lakukan,” kata dia.
(mar/ars)