Usut punya usut, awalnya terdapat 2 orang perempuan mengendarai kendaraan pribadi, sepulang mengambil uang ratusan juta rupiah dari salah satu Bank di Blora.
Saat melintasi jalan tersebut, kedua orang itu merasa curiga dengan sang sopir truk. Mereka merasa parno karena sedang membawa uang ratusan juta rupiah.
“Kemudian 2 perempuan itu meminta bantuan kakaknya melalui telepon. Kemudian kakaknya mengerahkan massa untuk mengejar truk tersebut,” jelas Soeparlan.
Baca juga: Tipu-tipu di Facebook, Warga Blora Diringkus di Rembang
Saat diklarifikasi oleh petugas Polsek, sang sopir hanya melaju seperti biasa. Ia memang terkesan ngebut karena dikejar waktu. Bahkan, sang sopir tak tahu jika kedua perempuan itu sedang membawa uang ratusan juta.
Sehingga diputuskan bahwa kejadian tersebut murni kesalah pahaman semata.
“Si perempuan juga takut. Karena membawa uang ratusan juta rupiah. Dikiranya yang tidak-tidak. Yang jelas sudah saling memaafkan,” paparnya.
Sang sopir yang dikeroyok adalah warga Tempelmahbang Kecamatan Jepon, Blora. Pengobatannya pun dijanjikan akan ditanggung, termasuk kendaraan truk yang rusak akibat dimassa.
“Akhirnya ada jalur kesepakatan. Musyawarah. Sudah saling memaafkan. Saling menyadari satu sama lain,” pungkasnya.
(mar/ars)