Konsep Polri Presisi Seimbangkan Sisi Ketegasan dan Kemanusiaan

NASIONAL, katakutip.com – Konsep Polri presisi yang diusung dalam kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuai pujian. Salah satunya datang dari anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani.

Ia menyebut, konsep tersebut mampu seimbangkan sisi ketegasan dan kemanusiaan dalam pelayanan Polri.

Arsul mengakui kini kepolisian semakin maju karena telah menjalankan tugas penegakan hukum dan kemanusiaan secara imbang. Salah satu contohnya adalah dengan pendekatan restorative justice.

Baca juga: Polri Disebut Ada Kemajuan dalam Pelayanan KPAI

“Sejauh ini diakui bahwa keseimbangan antara kebutuhan menjaga keamanan dan penegakan hukum dan penghormatan terhadap HAM menunjukkan kemajuan. Ini antara lain diwujudkan dengan dikembangkannya pendekatan keadilan restoratif dalam kasus-kasus hukum,” ucap Arsul.

Arsul juga menyebut soal ketegasan pimpinan Polri, dalam hal ini Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terhadap para oknum. Terakhir, dia berharap kerja-kerja Polri yang semakin positif ditingkatkan agar suara publik soal ‘penegakan hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas’ semakin berkurang.

“Juga ketegasan pimpinan Polri dalam menindak pelanggaran para anggotanya. Komisi III berharap kedepan hal-hal positif yang telah dicapai Polri bisa ditingkatkan. Terutama di bidang penegakan hukum, agar makin mengecil suara di ruang publik bahwa penegakan hukum kita masih tebang pilih dan tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” ungkap Arsul.

Baca juga: Jokowi Pimpin Upacara Hari Bhayangkara: 28,6 Persen Masyarakat Nyatakan Polri Belum Presisi

Di sisi lain, Arsul menilai Polri kini lebih humanis dalam mengamankan jalannya kegiatan unjuk rasa. “Juga pendekatan yang soft dalam mengahadapi unjuk rasa,” lanjut dia.

“Harapan, Polri kedepan lebih menunjukkan diri sebagai polisi sipil. (Sebagai) polisi yang meletakkan keseimbangan dalam tugas-tugas penjagaan kamtibmas dan penegakan hukum antara ketegasan dan kemanusiaan, antara pendekatan keamanan nasional dg penghormatan terhadap HAM,” pungkasnya.

(ars/ars)